UML
merupakan bahasa modeling standar dalam software / system development
yang berbasiskan konsep object oriented. UML lahir karena banyaknya modeling
language sehingga sulit sekali untuk mengembangkan suatu desain software
yang berbasis object oriented. Model yang satu dengan yang lain
mempunyai standar notasi yang berbeda untuk maksud yang sama sehingga bisa
membingungkan pada saat implementasi.
The
objective of UML is to provide system architects, software engineers and
software developers with tools for the analysis, design and implementation of
software-based systems, as well as for modeling business and similar
processes.
UML
merupakan bahasa pemodelan yang memadukan tiga modeling terbesar saat
itu, yaitu OMT, Booch, dan OOSE. Saat ini UML menjadi standar seluruh dunia
dalam pemodelan sistem/software di bawah naungan Object Management Group
(OMG), sebuah organisasi nirlaba yang mengawasi Ommon Object Request Broker
Architecture (CORBA).
Karena
UML merupakan bahasa pemodelan, maka untuk implementasinya tergantung dari
metode dan kebutuhanya. Memang seringkali terjadi perselisihan persepsi dalam
menggunakan UML, hal ini bisa dihindari dengan pemahaman UML dan menggunakan
cara pandang (metode) yang sama. Beberapa contoh metode yang dapat digunakan
antara lain IBM Rational Unified Process (RUP), Abstraction, Dynamic System
Development, ICONIX Process, dan sebagainya.
Keuntungan
menngunakan UML, antara lain :
- Formal Languange, memiliki definisi arti yang kuat sehingga membuat kita nyaman dalam memodelkan sistem karena mengurangi kesalahpahaman.
- Concise, notasi yang sederhana dan mudah.
- Comprehensive, menggambarkan semua aspek penting dari sistem.
- Scalable, dapat disesuaikan dengan kebutuhan project besar atau kecil.
- Built on Lessons Learned, puncak dari praktek-praktek terbaik komunitas object oriented.
- Standard, dikontrol oleh grup open standard dengan kontribusi aktif dari vendor dan akademisi di seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment